PEE WEE GASKINS
DOCHI
Nama lengkap : Alditsa SadegaLahir : Jogja, 26 Desember 1985Posisi di band : Vokalis, gitaris
Makanan Favorit : Bebek
Makanan Favorit : Bebek
Dapet nickname “Dochi” dari mana sih ?- waktu SMP temen2 pada curhat sm gue, katanya gue orang yang slalu memberikan solusi yg paling aneh tapi paling ngena. Makanya gue jadi di panggil Do-Chi = Dokter Cinta. Huahaha…
Sansan
Nama : FauzanLahir : Jakarta, 7 Januari 1986
Posisi band : Vokalis, gitaris
Makanan Fav : Tongseng
Nama : FauzanLahir : Jakarta, 7 Januari 1986
Posisi band : Vokalis, gitaris
Makanan Fav : Tongseng
Apa sih arti 53 di nickname lo ?
- 53 itu lucky number gue.
Eh engga deeenngg, hehe. Malah yg ngasih tau tuh temen2. “Kenapa sih San kalo tiap nyebut angka pasti 53 ?” padahal gue gak nyadar tuh. Yaudah, jadilah si angka 53 itu trademark gue. hehe
Eh engga deeenngg, hehe. Malah yg ngasih tau tuh temen2. “Kenapa sih San kalo tiap nyebut angka pasti 53 ?” padahal gue gak nyadar tuh. Yaudah, jadilah si angka 53 itu trademark gue. hehe
Eye
Nama Lengkap : Harry Pramahardhika
Lahir : Jakarta, 12 Agustus 1985Posisi di Band : BassistMakanan Fav : Seafood
dapet nickname dari mana ?- sebenernya kan nama gue harry, Cuma biasa dipanggil Ay. Nah, gara2 banyak yg pake nama Ay, jd gue cari cara nulis panggilan yg lain. Akhirnya jadi ‘eye’ gitu.
Nama Lengkap : Harry Pramahardhika
Lahir : Jakarta, 12 Agustus 1985Posisi di Band : BassistMakanan Fav : Seafood
dapet nickname dari mana ?- sebenernya kan nama gue harry, Cuma biasa dipanggil Ay. Nah, gara2 banyak yg pake nama Ay, jd gue cari cara nulis panggilan yg lain. Akhirnya jadi ‘eye’ gitu.
Omo
Nama Lengkap : Reza Satiri
Lahir : Jakarta, 20 Agustus 1988
Posisi di band : SynthesizerMakanan Fav : Nasi goreng
Nama Lengkap : Reza Satiri
Lahir : Jakarta, 20 Agustus 1988
Posisi di band : SynthesizerMakanan Fav : Nasi goreng
Dapet nickname dari mana ?
- Dulu pas MOS di SMA nama gue di nametag itu Echa. Trus gue dikatain homo. Eh, anak2 keterusan sampe sekarang jadinya gue dipanggil Omo deh. huhu
- Dulu pas MOS di SMA nama gue di nametag itu Echa. Trus gue dikatain homo. Eh, anak2 keterusan sampe sekarang jadinya gue dipanggil Omo deh. huhu
AldyKumis
Nama lengkap : Renaldy PrasetyaLahir : Jakarta, 21 Juli 1990
Posisi di band : DrummerMakanan Fav : Nasi
Nama lengkap : Renaldy PrasetyaLahir : Jakarta, 21 Juli 1990
Posisi di band : DrummerMakanan Fav : Nasi
Sebut 3 alasan kenapa kumis penting banget buat lo!- 1) biar di bilang seksi
2) Bulu yg paling bisa ditonjolin dari smua bulu di badan
3). Kalo gak ada kumis gue merasa telanjang
2) Bulu yg paling bisa ditonjolin dari smua bulu di badan
3). Kalo gak ada kumis gue merasa telanjang
THIRTEEN
mulai dari mana? hmm, bingung nih ya. hahaha
dari awal aja deh ya, pertama gua tau thirteen itu ya dari myspace yang sebelum nya bernama devil may cry. ga heran knp gua langsung kenal sama anak2 thirteen karena gua sebelum nya udh kenal sama vokalis (Raynard) jadi ya kenal ama yang lain juga deh.
knp gua berani bilang kalo thirteen adalah awesome band? liat aja personil nya yang sebelumnya udh ngeband duluan jadi ya ga heran kalo musikalitas thirteen itu oke bgt, liat aja Bobond (LoveHateLove), Raynard (ex The Murder Robots), Adit ( SoulShoes), Ruday (lupa nama band nya 1 lagi, haha), Dicky (lupa juga nama band nya, yg jelas dulu Dicky di band nya yg dulu ini bawain genre semacam band Rage Againts The Machine)
pertama ketemu thirteen itu di gua lupa pasti nta tgl brp dan acara apa.
disitu pertama kali nya gua knl sama semua anak2 thirteen, serta sang manager nya yg sangat amat tampan (ampun bray, hahaha) Deray namanya.
ya namanya waktu itu band baru jadi ya bnyk kendala gitu pas manggung, seperti pada telat dateng (pada ga on time dateng nya), kadang kurang personil segala macem.
nah untung nya si Deray ini lumayan keras ya sama anak2 thirteen jadinya ya sekarang bisa memperbaiki kesalahan2 yg ada di masa awal kemunculan (alah) hahaha.
untuk thirteen yang skrg ditambah manager 1 lagi namanya Samm (akrab di sapa segong) hahaha. untuk menambah kinerja manajemen yang ada di thirteen. tidak perlu di ragukan lagi kerja sang manager ini karena sebelumnya pernah menjadi manager Killing Me Inside, Vierra.
bisa dibilang di thirteen ini ada 2 manager handal yang menghandle thirteen lebih baik lagi (amin).
debut album thirteen bisa dibilang merupakan nafas baru di musik indie tanah air, karena apa?
coba aja denger semua track nya pasti kalian akan tau dimana bedanya thirteen dgn band yg bnyk bermunculan saat ini.
sekarang gua bangga banget amat thirteen karena jadwal manggung mereka udh bnyk (sering keluar kota juga), sound yang mantap saat manggung, serta aksi panggung yang bisa dibilang "tidak biasa" yah bisa dibilang mereka band besar sekarang.
akhir kata semoga Thirteen menjadi band yg selalu memberikan nafas baru di dunia musik indie lokal, dan perbaiki kualitas recording di album ke 2 nanti. \
dari awal aja deh ya, pertama gua tau thirteen itu ya dari myspace yang sebelum nya bernama devil may cry. ga heran knp gua langsung kenal sama anak2 thirteen karena gua sebelum nya udh kenal sama vokalis (Raynard) jadi ya kenal ama yang lain juga deh.
knp gua berani bilang kalo thirteen adalah awesome band? liat aja personil nya yang sebelumnya udh ngeband duluan jadi ya ga heran kalo musikalitas thirteen itu oke bgt, liat aja Bobond (LoveHateLove), Raynard (ex The Murder Robots), Adit ( SoulShoes), Ruday (lupa nama band nya 1 lagi, haha), Dicky (lupa juga nama band nya, yg jelas dulu Dicky di band nya yg dulu ini bawain genre semacam band Rage Againts The Machine)
pertama ketemu thirteen itu di gua lupa pasti nta tgl brp dan acara apa.
disitu pertama kali nya gua knl sama semua anak2 thirteen, serta sang manager nya yg sangat amat tampan (ampun bray, hahaha) Deray namanya.
ya namanya waktu itu band baru jadi ya bnyk kendala gitu pas manggung, seperti pada telat dateng (pada ga on time dateng nya), kadang kurang personil segala macem.
nah untung nya si Deray ini lumayan keras ya sama anak2 thirteen jadinya ya sekarang bisa memperbaiki kesalahan2 yg ada di masa awal kemunculan (alah) hahaha.
untuk thirteen yang skrg ditambah manager 1 lagi namanya Samm (akrab di sapa segong) hahaha. untuk menambah kinerja manajemen yang ada di thirteen. tidak perlu di ragukan lagi kerja sang manager ini karena sebelumnya pernah menjadi manager Killing Me Inside, Vierra.
bisa dibilang di thirteen ini ada 2 manager handal yang menghandle thirteen lebih baik lagi (amin).
debut album thirteen bisa dibilang merupakan nafas baru di musik indie tanah air, karena apa?
coba aja denger semua track nya pasti kalian akan tau dimana bedanya thirteen dgn band yg bnyk bermunculan saat ini.
sekarang gua bangga banget amat thirteen karena jadwal manggung mereka udh bnyk (sering keluar kota juga), sound yang mantap saat manggung, serta aksi panggung yang bisa dibilang "tidak biasa" yah bisa dibilang mereka band besar sekarang.
akhir kata semoga Thirteen menjadi band yg selalu memberikan nafas baru di dunia musik indie lokal, dan perbaiki kualitas recording di album ke 2 nanti. \
KILLING ME INSIDE
Killing Me Inside, Band Anak Negeri yang sedang menanjak popularitasnya. Anak anak muda ini juga di kenal karena musikalitasnya dalam memainkan aliran Modern Rock / Emo. Sansan pada vokal, Raka dan Josaphat pada gitar, Onadio pada bass dan Rendy pada drum membentuk band ini pada tahun 2006.
Pada tahun 2008 Raka sang gitaris mengundurkan diri dan bergabung dengan band lain yakni viera. Lalu kemudian pada tahun 2009 menyusul Sansan (vokalis) keluar dan bergabung dengan Pee Wee Gaskins dan Rendy sang drummer keluar dikarenakan kesibukan laiinnya.Kini Formasi terbaru Killing Me Inside adalah : Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi. Lagu lagu mereka seperti Tormented, Moving on dan Tanpa Dirimu menjadi hits dan laris di pasaran
SWEET AS REVENGE
EP pertama Sweet as Revenge ini merangkum perjalanan mereka selama kurang lebih empat tahun semenjak band ini terbentuk. Sentuhan musik yang ditawarkan dalam debut EP ini terasa lebih matang. Musik keras dengan sentuhan pop dikemas dengan baik dan terkonsep. Line up tersolid mereka saat ini adalah Ferdinand [vocal], Dian [gitar/vocal], Rachmat Fidaus [gitar], Febri Haryanto [bass/vocal] dan Ananda Fitria [drum].
“Birth of Expecation” mewakili kejujuran dan semangat mereka dalam bermusik. EP yang berisi enam buah lagu ini, hampir keseluruhan bercerita mengenai pengalaman personal yang kemudian dibalut dengan catchy, sehingga menghasilkan nada-nada yang bisa mengkomandokan mulut untuk ber-sing along.
Influence bermusik yang berbeda-beda dari setiap personil nampaknya bukan halangan untuk mereka terus berkarya. Dan “Birth of Expectation” adalah mini album yang menjadi langkah awal untuk menegaskan keberadaan Sweet as Revenge kepada para penikmat musik tanah air.
“Birth of Expecation” mewakili kejujuran dan semangat mereka dalam bermusik. EP yang berisi enam buah lagu ini, hampir keseluruhan bercerita mengenai pengalaman personal yang kemudian dibalut dengan catchy, sehingga menghasilkan nada-nada yang bisa mengkomandokan mulut untuk ber-sing along.
Influence bermusik yang berbeda-beda dari setiap personil nampaknya bukan halangan untuk mereka terus berkarya. Dan “Birth of Expectation” adalah mini album yang menjadi langkah awal untuk menegaskan keberadaan Sweet as Revenge kepada para penikmat musik tanah air.
ALONE AT LAST
Tahun 2003, Alone At Last* mulai hadir dalam berbagai pertunjukan musik di Bandung. Dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, Alone At Last* berhasil mencuri perhatian para penikmat musik rock dengan hits single seperti “Amarah Senyum dan Airmata” di Bandung, Jakarta, Bekasi, Bogor, Surabaya, Bali, Jogja, Medan, Banjarmasin, Makasar, dan lainnya. Bahkan 2 (dua) brand clothing internasional yaitu Atticus dan Macbeth tanpa ragu memilih Alone At Last* sebagai duta promo mereka di Indonesia.
Kini setelah memiliki 2 (dua) album rilisan Absolute Records yaitu Sendiri vs Dunia – EP (2004) dan Jiwa (2008), Alone At Last* memiliki basis massa yang terkonsentrasi pada berbagai kota di Indonesia antara lain Bandung, Jakarta, Surabaya, Jogja, Bali, Semarang, dan Makasar yang tergabung dalam wadah Stand Alone Crew.
Kini setelah memiliki 2 (dua) album rilisan Absolute Records yaitu Sendiri vs Dunia – EP (2004) dan Jiwa (2008), Alone At Last* memiliki basis massa yang terkonsentrasi pada berbagai kota di Indonesia antara lain Bandung, Jakarta, Surabaya, Jogja, Bali, Semarang, dan Makasar yang tergabung dalam wadah Stand Alone Crew.
thank nice infonya sangat menarik, silahkan kujungi balik website kami http://bit.ly/2PQ5HiL
BalasHapus